- Matan Hadits dan Informasi Mu’jam
Di dalam silabus hadits berbunyi :
لا يبلغ عبد درجة المتقين حتى يدع مالابأس به حذرا
Setelah dilihat di Mu’jam al mufahras li al fazil hadits Nabawi yang dikarang oleh oleh A.J Wensinc, cetakan E.J. Brill di Leiden tahun 1963, jilid I halaman 438, tidak ditemukan redaksi hadits seperti di atas. Akan tetapi redaksi haditsnya adalah :
لا يبلغ العبد حقيقة التقوى ...
Terdapat dalam :
خ إيمان من اللفظ بلغ و قوي
جه زهد من اللفظ حذر
ت قيامة من اللفظ حذر
Setelah dilakukan penelitian, maka dapatlah diketahui hadits ini berasal dari beberapa perawi, sebagai berikut :
1. Sunan Ibn Majah, kitab zuhud, bab al wara’ wa at taqwa, juz II, halaman 567, dan hadits yang ke 4215. haditsnya berbunyi
حدثنا ابوبكر بن شيبة حدثنا هاشم بن القاسم حدثنا ابو عقيل حدثنا عبدالله بن يزيد حدثني ربيعة بن يزيد و عطية بن قيس عن عطية السعدى,وكان من اصحاب النبي صم قال: قال رسول الله صم لا يبلغ العبد ان يكون من المتقين حتى يدع مالابأس به حذرا لمابه البأس
2. Sunan At Turmuzi, kitab qiyamah, bab 19, juz IV, halaman 204, dan hadits yang ke 2459. haditsnya berbunyi :
حدثنا ابوبكربن ابي النضرحدثنا ابو النضر حدثناابوعقيل الثقفي حدثنا عبدالله بن عقيل حدثناعبدالله بن يزيد حدثني ربيعة بن يزيد وعطية بن قيس عن عطية السعدي وكان من اصحاب النبي صم قال: قال رسول الله صم لا يبلغ العبد ان يكون من المتقين حتى يدع مالابأس به حذرا لمابه البأس
Dalam kitab Bukhari, setelah diteliti, tidak ditemukan redaksi hadits yang sama ataupun bunyi hadits yang mengarah kepada hadits ini dalam kitab iman. Jadi dalam makalah ini tidak dicantumkan redaksi hadits dari kitab Bukhari. Setelah dikonfirmasikan kepada dosen pembimbing, beliau mengatakan bahwa hadits dari kitab Bukhari tidak perlu dicantumkan.
- Skema Sanad Hadits
- Ibn Majah
رسول الله صلى الله عليه وسلم |
عطية السعدي |
ربيعة بن يزيد | عطية بن قيس |
عبدالله بن يزيد |
ابو عقيل |
هاشم بن القاسم |
ابوبكر بن شيبة |
ابن ماجه |
- Turmuzi
رسول الله صلى الله عليه وسلم |
عطية السعدي |
ربيعة بن يزيد | عطية بن قيس |
عبدالله بن يزيد |
عبدالله بن عقيل |
ابوعقيل الثقفي |
ابو النضر |
ابوبكربن ابي النضر |
الترمذي |
- Skema Gabungan
رسول الله صلى الله عليه وسلم |
عطية السعدي |
ربيعة بن يزيد | عطية بن قيس |
عبدالله بن يزيد |
ابو عقيل |
هاشم بن القاسم |
ابوبكربن ابي النضر | ابوبكر بن شيبة |
الترمذي | ابن ماجه |
- Takhrij Sanad Hadits dari Jalur Ibn Majah
Antara sanad Turmuzi dan Ibn Majah hanya berbeda satu sanad saja, yaitu pada sanad terakhir, atau guru ari Ibn Majah dan Turmuzi. Dalam proses mentakhrij ini akan dimulai dari guru mukharrij.
- Abu Bakr bin Syaibah
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim bin Usman bin Khawatstil Abasi, yang dikenal dengan Abu Bakr bin Abi Syaibah Al Kufi al Hafiz. Merupakan saudara dari Usman bin Abi Syaibah dan Qaim bin Abi Syaibah, dan bapak dari Abi Syaibah bin Abi Bakr bin Abi Syaibah.
Diantara guru beliau adalah :
- Ahmad bin Ishaq al Hadrami
- Ahmad bin Abdullah bin Yunus
- Ahmad bin Abdul Malik bin Waqid al Hazmi
- Ahmad bin Mufadhdhal al Hufri
- Abi Nadhar Hasyim bin Qasim
Dan diantara murid beliau adalah :
- Bukhari
- Muslim
- Abu Daud
- Ibn Majah
- Ibrahim bin Ishaq al Harabi
Pendapat ulama tentang beliau adalah :
Ahmad bin hanbal mengatakan, aku mendengar dari Ubai bahwa Abu Bakr bin Abi Nadhar adalah seorang yang Shaduq.
Sedangkan menurut Ajli, Abu Hatim, dan Ibn Kharras berpendapat bahwa Abu Bakr bin Syaibah adalah seorang yang tsiqqah, dan merupakan seorang penghafal hadits.
Beliau wafat pada bulan Muharram tahun 235 H. ( tahzibul kamal, juz 10, hal.438
- Hasyim bin Qasim
Beliau dikenal dengan nama Abu Nadhr al laitsi al Baghdadi, beliau berasal dari Khurasan, dari bani Laits bin Kinanah. Dan ada juga yang mengatakan at Tamimi. Beliau merupakan bapak dari Abu Bakr bin Abi Nadhr, dan ada juga yang mengatakan kakek dari Abu Bakr bin Nadhr.
Diantara guru beliau adalah :
- Ibrahim bin Sa’ad
- Ibrahim bin Abdillah bin Harits bin Habib al Jamhi
- Ishaq bin Sa’id al Qursyi
- Abi Ja’far al Razi
- Abu Uqail
Dan murid beliau adalah :
- Ibrahim bin Ya’qub al Jurjani
- Ahmad bin Khalil al Barjalani
- Abu Mas’ud Ahmad bin Firat al Razi
- Ahmad bin Muhammad bin Yahya
- Abu Bakr bin Abi Nadhr
Pendapat ulama tentang beliau :
Usman bin Sa’id ad Darimi menerima dari Yahya bin Mu’ayyan mengatakan bahwa Abu Nadhr adalah seorang yang tsiqqah.
Al A’jali mengatakan Abu Nadhar tinggal di Baghdad, dan merupakan orang yang tsiqqah, seorang ahli hadits, dan merupakan penduduk Baghdad.
Menurut Ahmad bin hanbal, Abu Nadhr lahir pada tahun 134 H.
Abu Hatim bin Hibban mengatakan Abu Nadhr wafat pada bulan Dzulqa’dah tahun 207 H.
Menurut informasi dari Ibn Jarir ath Thabari beliau di makamkan disebelah makam Abdullah bin Malik, di Baghdad. ( tahzibul kamal, juz 17, hal.214 )
Bila kita lihat informasi dari kitab rijalul hadits, maka dapat disimpulkan bahwa antara Abu Bakr bin Syaibah dan Hasyim bin Qasim adalah guru dan murid.
- Abu ‘Uqail
Nama beliau adalah Abdullah bin Uqail Abu Uqail ats Tsaqafi al Kufi, pernah berkunjung ke Baghdad, beliau merupakan anak angkat dari Usman bin Mughirah at Tsaqafi.
Guru beliau adalah :
- Isma’il bin Abi Khalid
- Barid Sunan asy Syami
- Barakah bin Ya’la at Taimi
- Thalhah bin Amru al Maki
- Abdullah bin Yazid ad Dimasyqi
Murid beliau adlaah :
- Suraij bin Nu’man al Jauhani
- Ashim bin Ali bin Ashim
- Abdul Aziz bin Bahri Baghdadi
- Ubaidillah bin Musa
- Abu Nadhr Hasyim bin Qasim
Pandangan ulama terhadap beliau adalah :
Ahmad bin hanbal mengatakan baliau merupakan orang yang tsiqqah, dan Shalihul hadits.
Mufadhdhal bin Ghassan al Ghalabi menerima dari Yahya bin Mu’in berkata bahwa Abu Uqail adalah munkar hadits, demikian juga penilaian dari Abu Bakr bin Abi Khaitsamah dan Usman bin Sa’id ad Darimi.
Abu Hatim mengatakan bahwa beliau adalah syaikh, Abu Daud dan Nasai mengatakan bahwa beliau adalah seorang yang tsiqqah. ( tahzibul kamal, juz 10, hal. 346)
- Abdullah bin Yazid
Nama beliau adalah Abdullah bin Yazid ad Dimasyqi.
Guru beliau adalah :
- Rabi’ah bin Yazid
- Athiyah bin Qais
- Athiyah as Sa’di
Sedangkan murid beliau adalah :
- Abu Uqail
Dan yang meriwayatkan hadits dari beliau adalah Turmuzi dan Ibn Majah.
Bila dilihat dari kelompok guru maka dapat diketahui bahwa Abdullah bin Yazid merupakan murid dari Athiyah bin Qais.
- Athiyah bin Qais
Nama lengkap beliau adalah athiyah bin Yazid al Kalabi, dan ada juga yang menyebutnya al Kala’I, laqabnya adalah Abu Yahya al Hamasyi atau ad Dimasyqi.
Beliau meriwayatkan hadits dari :
- Ubai bin Ka’ab
- Umayyah bin Abdullah bin Khalid bin Asid
- Abdullah bin Umar bin Khattab
- Athiyah as Sa’di
Sedangkan guru beliau adalah :
- al Hasan bin Imran al Qalani
- Daud bin Amru al Audi ad Dimasyqi
- Rabi’ah bin Yazid
- Sa’id bi Athiyah bi Qais
- Abdullah bin Yazid ad Dimasyqi
Pendapat ulama tentang beliau adalah :
Menurut Abu Masahhar, Athiyah bin Qais dilahirkan pada masa Rasulullah ( sewaktu Rasul masih hidup ) pada tahun 7 H, dan mengikuti perang pada masa Mu’awiyah, kemudian wafat pada tahun 110 H.
Sedangkan Mufaddal bi Ghassan al Ghallabi mengatakan bahwa Athiyah bin Qais adalah golongan tabi’in, sedagkan bapaknya adalah seorang sahabat.
Sedangkan anaknya mengatakan bahwa Athiyah bin Qais wafat pada tahun 121 H, pada umur 104 tahun dan Abu Hatim juga mengatakan demikian.
Hafiz ibn Hajar, Abu Qasim, Thabrani, dan Ibn Hibban berkata bahwa Athiyah bin Qais tinggal Kuffah. ( tahzibul kamal, juz 13, hal. 94 )
- Rabi’ah bin Yazid
Nama lengkapnya adalah Rabi’ah bin Yazid al Iyyadi Abu Syu’aib ad Dimasyqi al Qushairi.
Diantara guru beliau adalah :
- Ismail bin Ubaidillah bin Abi Muhajir
- Jabir bin Nafir al Khadrami
- Amir asy Sya’bi
- Abdullah bin Hiwalah
- Athiyah bin Urwah as Sa’di
Murid-murid beliau adalah :
- Ja’far bin Rabi’ah al Misri
- Hazim bin Atha’ al Bajali
- Haiwah bin Syuraih al Misri
- Sa’id bin Abdul Aziz
- Abdullah bin Yazid ad Dimasyqi
Pendapat ulama terhadap beliau adalah :
Menurut Ahmad bin Abdullah al Ajali dan lainnya mengatakan bahwa Rabi’ah bin Yazid adalah seorang yang tsiqqah.
Abu Musahhar menerima dari dari Sa’id bin Abdul Aziz mengatakan bahwa tidak ada seorangpun ditemuinya yang ibadahnya lebih baik dari pada Rabi’ah bin Yazid.
Abu Musahhar mengatakan Rabi’ah wafat di Afrika di rumah Hisyam bin Ismail, setelah berperang dan dibunuh oleh orang Barbar. Sedagkan menurut Abu Said bin Yunus, Rabi’ah dibunuh oleh orang Barbar pada tahun 123 H. ( tahzibul kamal juz 6, hal. 178 )
Dalam sanad hadits Ibn Majah dan Turmuzi Athiyah dan Rabi’ah adalah sejajar. Abdullah bin Yazid mengambil hadits dari mereka berdua.
- Takhrij Sanad Hadits dari Jalur Turmuzi
Antara sanad Turmuzi dan Ibn Majah hanya berbeda satu sanad saja, yaitu pada sanad terakhir ( guru dari Ibn Majah dan Turmuzi ). Jadi dalam jalur Turmuzi sanad yang akan dipaparkan hanya Abu Bakr bin Nadhar.
Nama lengkap beliau adalah Abu Bakr bin Nadhr bin Abi Nadhr Hasyim bin Qasim al Baghdadi.
Guru-guru beliau adalah :
- Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’di
- Hajjaj bin Muhammad
- Ali bin Hasan bin Syaqiq
- Muhammad bin Ismail bin Abi Fadik
Murid-murid beliau adalah :
- Muslim
- Nasai
- Turmuzi
- Qadamah Ubaidillah bin Sa’id as Sarkhasi
- Ibn Abi Khaitsamah
Pendapat ulama terhadap beliau :
Abdullah bin Dauraqi berkata namanya adalah Ahmad sedagkan yang lain mengatakan nama beliau adalh Muhammad.
Abu Hatim mengatakan beliau adalah shaduq.
Siraj dan Baghawi berkata, beliau wafat pada tahun 245 H.
Ibn Hibban berkata beliau adalah seorang yang tsiqqah. ( tahzib at tahzib, juz 10, hal. 44-45 )
Menurut informasi dari kitab rijal hadits, maka menurut pemahaman penulis hadits yang di riwayatkan oleh Ibn Majah dan Turmuzi adalah hadits “Dha’if”, karena sama-sama mengambil dari sanad Abu Uqail. Sedangkan penilaian ulama terhadap Abu Uqail bermacam-macam. Ada yang mengatakan sanad beliau munkar, laba’sa bih, dan tsiqqah. Sedangkan dalam ilmu hadits apabila terjadi perbedaan penilaian ulama antara jarh dan ta’dil, maka yang didahulukan adalah jarh. Walaupun banyak ulama yang berpendapat bahwa beliau adalah tsiqqah. ( pengantar ilmu haadits, Hasbi ash Shidqi )
Setelah dilakukan penelitian, rupanya Abdullah bin Uqail’, Abu Uqail, dan abu Uqail Ats Tsaqafi adalah orang yang sama, hanya saja laqabnya berbeda. Begitu juga dengan Abu Nadhr dan Hasyim bin Qasim juga merupakan orang yang sama.
NB :
- diwaktu melakukan penelitian hadits Alhamdulillah tidak terkendala, walaupun harus antri dan berebutan sama teman-teman dalam memakai mu’jam. Namun itu harus dianggap perjuangan, itu bukanlah halangan yang berarti bagi penulis.
- Pertama kali mencari hadits di mu’jam ada sedikit masalah, karena salahnya penulisan dalam silabus. Di dalam silabus hadits ditulis لا يبلغ عيد درجة المتقين ... sedangkan di mu’jam adalah لا يبلغ العبد حقيقة التقوى ... sempat putus asa, TAPI INSYA ALLAH KHAIR
- Yang penulis rasa agak berat adalah diwaktu mencari sanad hadits di kitab rijal hadits, karena banyaknya nama sanad yang berbeda sedangkan orangnya adalah sama. Walaupun begitu, setelah diusahakan Alhamdulillah penulis bisa mengatasi maslah ini.
Allahua’lam bis Shawab
